Dampak Catcalling Terhadap Remaja Perempuan di Kota Tanjungpinang
Keywords:
Catcalling, Pelecehan Seksual, FeminismeAbstract
Penelitian ini membahas fenomena catcalling sebagai bentuk pelecehan seksual yang sering terjadi di tempat umum dan media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena catcalling terjadi juga di kota Tanjungpinang, banyak perempuan menjadi korban. Dampak dari catcalling terhadap korban sangat beragam, mulai dari rasa risih, terganggu, hingga trauma ringan Teori feminisme radikal digunakan untuk menganalisis catcalling dan menekankan perlunya perubahan struktural dalam masyarakat untuk mengatasi ketidaksetaraan gender. Solusi untuk mengatasi catcalling antara lain adalah memberikan dukungan kepada korban dan kontribusi pemerintah dalam menangani fenomena ini. Pentingnya pemahaman yang lebih baik tentang catcalling untuk mengatasi masalah ini secara efektif karena perbedaan pemaknaan dan respons terhadap fenomena ini. Perspektif feminisme radikal, catcalling dipahami sebagai bagian dari sistem patriarki yang mengobjektifikasi perempuan dan memperkuat ketidaksetaraan gender. Untuk mengatasi catcalling secara menyeluruh, diperlukan perubahan struktural dalam masyarakat, termasuk pendidikan tentang kesetaraan gender, reformasi hukum, dan perubahan budaya yang menolak perilaku pelecehan seksual. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman dan penanganan masalah catcalling serta menyoroti perlunya upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan menghormati bagi semua individu, tanpa memandang gender.