Isolasi dan Identifikasi Bakteri Indigenous Pendegradasi Plastik dari Perairan Laut Dumai Provinsi Riau

Authors

  • Mardalisa Mardalisa Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author
  • Eza Buana Fatwa Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author
  • Dessy Yoswaty Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author
  • Feli Feliatra Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author
  • Irwan Effendi Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author
  • Bintal Amin Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author

DOI:

https://doi.org/10.31258/

Keywords:

Perairan Laut Dumai, Plastik PET, Mikroplastik, Biofilm, Bakteri Indigenous

Abstract

Salah satu strategi dan pendekatan untuk mengendalikan dampak mikroplastik adalah dengan teknologi bioremediasi yang memanfaatkan potensi mikroba atau bakteri indigenous. Perairan laut Dumai saat ini menunjukkan kondisi pencemaran mikroplastik yang cukup tinggi, kondisi ini memungkinkan terdapatnya potensi bakteri indigenous yang adaptif terhadap lingkungan plastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi potensi bakteri indegenous untuk mendegradasi plastik dari perairan laut Dumai serta mengetahui perbedaan jumlah bakteri yang terdapat diantara stasiun penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2020 dengan metode eksperimen di Laboratorium Mikrobiologi Laut Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Uji degradasi plastik menggunakan PET berukuran 1 x 1 cm yang dimasukkan ke dalam media TSB kontrol dan media TSB yang terdapat isolat bakteri. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 12 isolat bakteri yang berhasil diisolasi dari stasiun penelitian. Isolat bakteri tersebut memiliki diamater yang berkisar antara 0,2-1,1 cm. Hasil uji degradasi plastik oleh bakteri didapati bahwa bahwa ISL 10  merupakan isolat yang menunjukkan aktivitas degradasi PET tertinggi, yaitu sebesar 17,27% dengan diameter pembentukan biofilm sebesar 0,8 cm.  Berdasarkan uji biokimia dan morfologi mikroba diketahui bahwa bakteri ISL 10 merupakan bakteri dari genus Bacillus. Koloni bakteri terbanyak terdapat pada statiun IV (TPI) dengan jumlah rata-rata bakteri 214,9 x 104 CFU/ml.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustono, S. H. dan Muhajir. (2012). Stategi Bakteri untuk Menekan Pertumbuhan Bakteri Patogen di dalam pengenceran Kerapu choromileptes altivelis. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 4(2): 199-205.

Amaral, L.A., E.R. Zetler dan T J. Mincer. (2019). Life In The “Plastisphere”: Microbial Comunities on Plastic Marine Debris. Environ Sci Technol. 47(13): 7137-7146

Chee, J.Y. (2010). Bacterially Produced Polyhydroxyalkanoate (PHA) from Trigelycerides, Fatty Acids and Glycerols. Journal of Polymer and the Environment.

Dwiyotno, J., A. Ambika., D. Mukesh., B. Sumit dan V.U. Parasu. (2018). Biodegradation of Polyethylene and Polypropylene. Indian Journal of Biotechnology. 7: 9 – 22.

Effendi, I. (2020). Metode Identifikasi dan Klasifikasi Bakteri. Pekanbaru: Oceanum Press.

Ferguso, S., K.L. Proskurowski, G. Murphy, E.K. Peacock dan C.M. Reddy. (2010). Ukuran, massa, dan komposisi puing-puing plastik di Samudera Atlantik Utara bagian barat. Buletin Polusi Laut. 60: 1873-1878

Islami, A. N. 2018. Biodegradasi Plastik oleh Mikroorganisme. Jurnal Sains dan Seni ITS, 5(6): 56-57.

Kordi, M.G. dan B.A. Tancung. (2013). Pengelolaan kualitas air. Rhineka cipta. Jakarta, 208 hlm

Mohan S. K. dan T. Srivastava. (2014). Microbial Deterioration and Degradation of Polymeric Materials. J.Biochem Tech, 2(4): 210-215.

Reimena, R. (2016). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat genus Pediocoocus sp dari Feses Orang Sumatra (Pongo abelii). Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Syiah Kuala.

Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah. [RJIPM]. (2017). Profil Kota Dumai Tahun 2017-2021.

Sriningsih, A. dan M. Shovitri. (2015). Potensi Isolat Bakteri Pseudomonas sebagai Pendegradasi Plastik. Jurnal Sains dan Seni ITS. 4: 67-69.

Tanjung, I. (2017). Analisis Komponen Bioaktif dan Antioksidan dari Bulu Babi (Diedema savignyi) secara Invitro di Perairan Pulau. Skripsi. FKP, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.

Tyas, D.E., N. Widyorini dan A. Solohin. (2018). Perbedaan Jumlah Bakteri dalam Sedimen pada Kawasan Bermangove dan Tidak Bermangrove di Perairan Bernodo, Demak. Journal of Maqueres. 7(2): 189-196.

Yokota, K., H. Waterfield, C. Hastings, E. Davidson, E. Kwietniewski, dan B. Wells. (2017). Finding the Missing Piece of the Aquatic Plastic Pollution Puzzle: Interaction Between Primary Producers and Microplastic. Limnpology and Oceanography Letters, 2(4): 91-104

Yoswaty, D., Feliatra, B. Amin, Nursyirwani., Mardalisa, Zientika, E.B. Fatwa dan D. Pakpahan. (2021). Identification of Microplastic Waste in Sea Water, Sediment in the Sea Waters of Dumai City, Riau Province. Earth and Enviromental Science. 674: 1755-1315

Yoswaty, D. (2014). Analisis Bakteri Fecal Streptocoocus di Perairan Pantai Selat Rupat, Provinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 19(1): 67-77.

Downloads

Published

2021-03-20

Issue

Section

Articles